Jika anak anda mengalami insomnia dan ingin tahu cara mengatasi insomnia pada anak, baca hingga selesai artikel yang kami tuliskan di website ini ya, dengan harapan anak anda bisa terlepas dari gangguan susah tidur pada malam hari atau gangguan isomnia pada anak.
Anak Dapat Alami Insomnia!
Sejauh ini, kita mengenali insomnia umumnya dirasakan oleh orang dewasa dan kebiasaannya akan makin bertambah di umur lanjut. Tetapi, rupanya insomnia bisa juga dirasakan oleh anak kita, Bunda! Kemungkinan Bunda tidak mengetahui jika sang Kecil alami insomnia, disini kita akan bahas cara mengatasi insomnia pada anak.
Masalahnya pada malam hari karena telah capek melakukan aktivitas sepanjang hari, Bunda tertidur nyenyak hingga condong tidak memerhatikan jadwal tidur anak. Atau Bunda bisa juga memandang ini umum terjadi pada anak-anak dan akan lebih baik dengan sendirinya.
Insomnia ada hubungan dengan masalah suasana hati, sikap, dan pengurangan fokus pada anak. Jika masalah ini tidak diatasi dengan serius, bisa mengakibatkan masalah sikap dan masalah belajar dalam sekolah.
Insomnia diartikan sebagai masalah tidur yang terjadi berulang-ulang, bisa berbentuk kesusahan di saat mengawali tidur, durasi waktu tidur yang sesaat, atau kualitas tidur yang jelek walau ada waktu tidurnya cukup. Ini dapat juga menyebabkan masalah fungsional pada anak pada siang hari.
Insomnia dapat terjadi semenjak bayi. Umumnya bayi memang kerap terjaga pada malam hari sampai umurnya capai 6 bulan. Sekitaran 15-30% anak umur prasekolah bisa juga alami kesusahan mengawali jam tidur dan terjaga pada malam hari.
Dan pada anak umur sekolah (4-12 tahun), mereka condong menampik tidur atau alami resah di saat tidur. Insomnia pada anak remaja biasanya terkait dengan kisah insomnia di saat kecil atau masalah psikiatri, seperti kekhawatiran berlebihan, autisme, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Sebetulnya berapakah lama ya jam tidur anak yang pas sama sesuai umurnya? Check berikut ini yok, Bunda !
Apa pemicu insomnia pada anak balita?
Ada 3 pemicu khusus seorang anak alami insomnia, diantaranya:
- Penyebab Biologis: Hiperaktivitas dan hipersensitivitas terkait dengan insomnia pada anak. Pada anak autis, kebiasaan berlangsungnya insomnia capai 50-80%. Masalahnya pada keadaan autisme ada masalah pada peranan penghalangan interneuron GABA-ergik, yang hendak mempengaruhi skema tidur.
- Penyebab Klinis: Gangguan-gangguan klinis yang berperan dalam insomnia diantaranya alergi makanan, permasalahan pencernaan (ngilu perut), permasalahan kulit (gatal), masalah pernafasan (asma, batuk, pilek kronis), atau masalah tidur obstruktif apnea (OSA).
- Penyebab Sikap: Pemicu ini benar-benar kompleks, misalkan pemakaian handphone dekat sama jam tidur, penataan jam tidur yang tidak stabil, atau sang Kecil alami kekhawatiran berlebihan dan depresi.
Apa tanda-tanda insomnia pada anak balita?
Yok Bunda , kita ketahui beberapa gejala insomnia pada anak, hingga bisa terdeteksi dan diatasi dengan tepat. Masalah tidur yang kerap pada anak mencakup:
- Kesusahan untuk mengawali tidur. Saat Bunda memerintah anak untuk tidur, dia susah pejamkan mata, bolak-balik cari status yang nyaman, rewel, bahkan juga menampik untuk tidur.
- Tidur terganggu. Anak akan menangis, mengigau, atau berteriak dalam tidurnya. Dia juga terus-terusan berpindah status seakan tidak nyaman. Dia dapat terjaga pada malam hari, duduk, selanjutnya tidur lagi. Tidak itu saja, dia akan alami gerakan periodik dari tungkai ke bawah (nocturnal myoclonus), mimpi jelek (nightmare), atau jalan sekalian tidur (sleep walking).
Langkah menangani insomnia pada anak balita
Beragam riset memperlihatkan jika anak dengan insomnia lebih agresif, lebih emosional, dan alami masalah belajar dan fokus di sekolah. Karena itu, permasalahan ini perlu diatasi sedini kemungkinan bila tanda-tanda insomnia teridentifikasi.
Berikut sejumlah perlakuan yang bisa Bunda kerjakan untuk menangani insomnia anak:
- Kerjakan pendekatan pada anak buat cari tahu penyebabnya.
- Buat rekanan dan situasi yang serasi dalam keluarga, hingga anak berasa nyaman.
- Lihat pola tidur dan kontrol pola tidur anak secara konsisten. Satu diantaranya dengan menghindari anak bermain handphone mendekati tidur.
- Bila terkait dengan masalah klinis, Bunda dapat mengonsultasikannya ke dokter untuk memperoleh penyembuhan yang tepat.
- Untuk menahan resiko dari sleep walking, seharusnya tidak boleh menyimpan beberapa barang yang gampang pecah dan tajam dalam ruang tidur anak. Upayakan untuk mengamankan rapat semua jendela dan pintu saat dia akan tidur, dan menyimpan kunci pada status yang susah dicapai olehnya.
- Bunda bisa juga lakukan beberapa therapy, seperti hipnosis, rileksasi, dan psikoterapi. Tanyakan dengan pakar saat sebelum lakukan terapi
Saat ini Bunda sudah mengetahui tanda-tanda dan langkah menangani insomnia anak, kan? Dengan mendeteksi dini dan pengatasan yang pas, insomnia pada anak balita dapat diatasi. Maka kualitas tumbuh berkembang anak di masa datang akan jadi lebih baik!