Membeli saham adalah langkah paling efisien untuk membangun kekayaan. IHSG sudah naik 1000% di dalam 20 tahun terakhir. Bila dilaksanakan secara benar, melakukan investasi di pasar modal adalah jalan terbaik untuk raih kebebasan keuangan.
Melakukan investasi di pasar saham kemungkinan terlihat mengerikan untuk pemula, tetapi realitaya rupanya tidak sesusah yang dibayangkan. Dulu, Anda harus datang di bursa dampak fisik untuk lakukan transaksi bisnis. Saat ini, tidak perlu tiba ke Bursa Dampak Indonesia langsung, Anda cuman membutuhkan program online dari perusahaan sekuritas seperti BRI, BCA, BNI, atau Ipotgo yang ada di Android atau iOS untuk lakukan pembelian instrument investasi.
Berikut langkah beli saham yang gampang dilaksanakan oleh pemula.
1. Tetapkan Style Investasi
Saat sebelum lakukan jual-beli saham, ketahui lebih dulu style investasi yang ingin Anda ambil. jadi gaya investasi seperti apa yang anda inginkan, Ada banyak tipe investor yang kemungkinan sesuai style atau gaya anda:
- Suka melakukan penelitian saham dan menganalisis pasar modal
- Jangan habiskan waktu hanya untuk menganalisis
- Coba dengan beberapa perusahaan di bidang tertentu
- Jangan terkait dengan beberapa angka dan rasio-rasio
- Memiliki waktu beberapa saat dalam satu minggu untuk menganalisis saham
Apa saja style yang pas untuk Anda, ada beragam opsi yang dapat Anda ambil. Tetapi, taktik yang diputuskan harus juga pas dengan style yang ditetapkan.
Bila tertarik lakukan investasi aktif, belilah saham pribadi yang menurut Anda akan dengan performa baik. Tetapi, seharusnya tidak setengah-setengah melakukannya. Anda wajib melakukan analisis pada tiap emiten yang diawasi, karena keadaan usaha bisa berbeda tiap saat.
Bila tidak memiliki waktu untuk lakukan analisis, tidak masalah. Belilah ETF (serupa reksa dana) atau Indeks Funds yang disebut kombinasi dari beragam saham hebat hingga resiko Anda menjadi minimal. Memiliki banyak kemiripan dengan reksa dana, walau diatur secara pasif, tidak berarti performnya jadi buruk. Bahkan juga, performnya sering kali ada di atas saham individual.
Disamping itu, tentukan bidang yang Anda sukai. Bisa saja cuman berasa nyaman mempunyai instrument investasi di bidang consumer goods, sementara sebagian orang nyaman bertaruh di emiten tehnologi yang baru berdiri. Tidak ada yang bagus yang betul, yang ada hanya yang pas dengan style investasi.
2. Tetapkan Berapa Banyak Ingin Beli Saham
Berapa banyak di sini tidak berarti jumlahnya uang yang hendak disisihkan. Tetapi, seberapa banyak pembagian dari uang Anda yang hendak dipakai untuk beli saham.
Anda dapat memakai rule 110 untuk tentukan prosentase kekayaan yang hendak dipakai untuk diinvestasikan di pasar modal. Turunkan usia Anda dari 110, karena itu banyaknya ialah prosentase yang dapat Anda pakai untuk beli saham. Misalnya Anda berusia 25 tahun, karena itu 110-25=85, pinggirkan 85% bujet untuk diinvestasikan. Bekasnya taruh di asset yang semakin aman seperti deposito, reksa dana pasar obligasi, atau uang.
Bersamaan dengan berjalannya waktu, peruntukan bujet pada saham seharusnya dikurangkan. Ini karena ketika telah tua, Anda tidak bisa tunggangi volatilitas yang kadang buas. Pada usia uzur, target utama ialah memiara dana pensiun, bukan menumbuhkannya. Karena itu, peruntukan pada saham bukan jadi suatu hal yang menarik lagi.
Bukan suatu hal yang di luar etika bila pasar turun 30% dalam setahun. Pengurangan tajam itu dapat mengusik terjaganya periode pensiun Anda. Apabila sudah dekati usia pensiun, peletakan investasi di obligasi makin menarik karena resikonya lebih kecil.
Sementara bila usia saat ini masih terbilang muda, Anda mempunyai waktu 20-50 tahun untuk tunggangi volatilitas pasar saham. Anda bisa merealisasi keuntungan dari investasi periode panjang. Harga yang turun naik dengan tajam tidak terlampau mengusik kualitas hidup, karena dalam periode panjang Anda akan mendapat keuntungan.
Poin utama yang lain ialah tidak boleh pakai uang panas dalam jual-beli saham. Cuman pakai uang yang tidak Anda pakai dalam lima tahun ke depan.
Disamping itu, tidak boleh sentuh dana darurat. Pasar saham ialah tipe investasi yang paling volatil, sementara dana genting selalu harus ada bila ada peristiwa yang tidak diharap terjadi. Ialah hal yang buruk sekali bila suatu hal yang tidak diharapkan terjadi dan Anda tidak bisa mengatasinya karena pasar saham mengalami pengurangan.
3. Dalami Pengetahuan Tentang Saham
Tidak boleh beli saham seperti ayam tanpa kepala. Melakukan investasi buta ialah kekeliruan umum yang sudah dilakukan oleh pemain saham. Akan memilukan bila uang yang telah Anda capai dengan usaha keras lenyap demikian saja karena ketidakcakapan dalam pasar modal.
Belajarlah berkenaan saham di beberapa situs investasi seperti Investbro, Investopedia, N yang lain, dan erdwallet. Minimum, Anda bisa menganalisis saham dari sisi esensial. Tidak harus kuasai teknikal, tetapi minimal Anda dapat membaca neraca keuangan dari perusahaan.
Kenali istilah esensial saham dasar seperti rasio P/E, PBV, aliran kas, ROE, dll. Dengan kuasai beberapa istilah itu, Anda bisa lakukan analisis pada neraca keuangan dari emiten lebih mudah.
Dalam berperan serta di pasar modal, mempunyai pengetahuan yang banyak ialah kunci. Investasi saham jangan dilaksanakan dengan ceroboh. Tiap keputusan beli saham harus dilandasi pemikiran masak dan nalar.
Baca beberapa buku investasi seperti The Intelligent Investor oleh Benjamin Graham atau Invested oleh Danielle Town. Dengan membaca beberapa buku itu, pengetahuan Anda mengenai saham dan pasar modal bisa jadi lebih luas. Anda dapat semakin pahami apa sebagai pola pikir seorang investor dalam memberikan modal.
Hasilnya, Anda bisa berasa percaya jika Anda sudah melakukan investasi di perusahaan yang memiliki prospect yang baik. Dengan taktik yang bagus, Anda bisa tangkap keuntungan periode panjang dari investasi saham.
4. Membuka Account Virtual Trading
Saat sebelum beli saham yang riil, sebaiknya Anda berusaha untuk buka account “virtual trading “.Anda akan diberi modal berbentuk uang mainan, yang bisa dibelikan saham yang didasari dari dunia nyata. Harga ikuti harga di dunia nyata.
Semua identikal dengan trading yang asli, bedanya cuman di modal uang “mainan “.
Ada beberapa program online yang bisa Anda pakai untuk belajar. Untuk pasar lokal, Investbro mereferensikan program saham online Stokbit.
Dengan berperan serta di virtual trading, Anda bisa jadi lebih pahami sangkut-paut dunia saham. Hingga, bila selanjutnya memilih untuk berperan serta di dunia riil, Anda telah mempunyai modal pengetahuan yang bisa meminimalkan kesahalan.
Kerjakan jual-beli di account virtual sepanjang minimum 1 bulan, supaya Anda terlatih dengan naik menurunnya harga saham. Lihat dialog mengenai beragam emiten dan analisis dari pemakai lain. Hasilnya, pengetahuan Anda pada perusahaan yang disukai bisa semakin bertambah saat sebelum beli secara nyata.
5. Tentukan Sekuritas
Bila berasa telah percaya mengenai kekuatan Anda dalam investasi saham, cara setelah itu pilih perusahaan sekuritas terbaik.
Sekuritas ialah broker yang menyelesaikan order Anda ke bursa efek. Pekerjaan mereka ialah jadi penyambung di antara Anda dan mekanisme Bursa Dampak Indonesia.
Tiap perusahaan sekuritas memiliki feature, program online, ongkos transaksi bisnis, dan deposit awalan yang berbeda.
Dari sisi ongkos transaksi bisnis, tidak banyak ketidaksamaan. Umumnya sekitar di antara 0,15% sampai 0,20% untuk beli dan 0,25% sampai 0,30% untuk menjual. Bila Anda ialah trader aktif, karena itu ketidaksamaan kecil ini akan berasa dalam periode waktu panjang. Tetapi, bila Anda ialah investor periode panjang, ketidaksamaan ongkos ini tidak terlampau berpengaruh.
Pilih sekuritas yang sesuai opsi Anda sendiri, yang program-nya bisa dimengerti secara mudah, dan minimum deposit yang sesuai kekuatan Anda. Tidak ada sekuritas yang terang lebih bagus dari lainnya. Bedanya kurang dari sisi feature.