wartangetop.com – Mendengar kata teknologi deep fake canggih pasti masing kurang familiar di telinga. Namun, bagaimana tentang aplikasi yang akhir – akhir ini populer di media sosial di mana sebuah foto bisa bergerak seakan hidup?
Bahkan banyak orang memanfaatkannya untuk “menghidupkan kembali” seseorang yang sudah meninggal. Caranya adalah mengedit foto tersebut sehingga bisa bergerak, bahkan tersenyum bak hidup kembali.
Bahkan lukisan Monalisa dibuat seperti nyata melalui aplikasi yang menggunakan teknologi deep fake canggih ini. Aplikasi yang mengaplikasikan konsep tersebut bernama MyHeritage dari pengembang DeepNostalgia.
Penasaran sebenarnya seperti apakah teknologi deep fake yang canggih ini? Apakah cukup aman untuk digunakan dan seperti apa cara kerjanya? Semua akan dikipas dalam penjelasan berikut.
Cara Menggunakan Aplikasi dengan Teknologi Deep Fake Canggih
Jika Anda ingin menggunakan aplikasi terkait, maka pelajari terlebih dahulu prosesnya. Namun jangan khawatir karena tetap saja mudah dilakukan. Pertama-tama silahkan unggah foto Anda.
Caranya adalah dengan klik menu add photos di mana pastikan posisi wajah menghadap ke arah depan serta jelas. Setelah itu, pilih opsi animation di mana selanjutnya akan langsung terlihat bergerak.
Bahkan teknologi deep fake canggih bisa membuat mimik atau ekspresi wajah tertentu, khususnya tersenyum simpul. Jika sudah, silahkan Download hasilnya untuk dibagikan ke media sosial apabila memang ingin.
Sejarah Singkat Teknologi Deep Fake
Inti dari Teknologi ini adalah memanipulasi wajah ke bentuk video melalui sisten kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Bahkan wajah seseorang bisa ditukar dengan milik orang lain dengan edaran yang lebih halus.
Oleh karena itu, Terkadang aksi itu bisa memicu hoax atau hal yang sifatnya tidak benar. Semuanya diawali pada tahun 2017 sebagai sebuah langkah rekayasa dari citra manusia menggunakan artificial Intellegence.
Pertanyaannya sekarang adalah, software seperti apa yang dipakai untuk membuat teknologi deep fake canggih ini? Untuk menjawabnya, Anda bisa melihat aplikasi FaceApp yang dirilis tahun 2018 lalu.
FaceApp menggunakan algoritma khusus di mana mereka mampu membuat rekonstruksi wajah seseorang secara akurat. Kemudian akan diterapkan ke dalam sebuah gambar yang bergerak atau video.
Dalam konteks profesional, pembuatan face swap ini dapat dijalankan dengan melakukan ribuan pemotretan wajah dari 2 manusia misalnya. Lakukan itu dengan memanfaatkan encoder atau Algoritma Artificial Intellegence.
Lalu, encoder akan mempelajari hingga menemukan kesamaan dari 2 muka tersebut. Selanjutnya Diprediksi menjadi sebuah gambar umum bersama, dekompresi ke dalam proses tersebut.
Kemudian dalam proses teknologi deep fake canggih , dekoder atau algoritma AI kedua akan mengambil alih guna memulihkan wajah serta gambar yang sudah Dikompresi. Itulah mengapa hasilnya bisa terlihat alami dan nyata.
Perangkat yang Dibutuhkan untuk Membuat Teknologi Deep Fake
Faktanya adalah sangat sulit membuat deep fake mumpuni jika Anda hanya menggunakan komputer dengan spesifikasi seadanya. Kebanyakan memang dibuat dengan desktop canggih.
Ada kartu grafis super kuat di dalamnya serta adanya komputasi di sistem cloud. Tapi memang Penggunaannya bisa membutuhkan lebih banyak waktu untuk rendering video misalnya.
Selain itu, teknologi deep fake canggih harus didukung oleh operator atau tenaga ahli juga. Setidaknya adalah untuk membuat video yang sudah diedit menjadi lebih sempurna. Sebagai contoh untuk mengurangi cacat visual, memperbaiki kedipan.
Mengingat kecanggihannya bisa membuat sebuah gambar atau video terlihat nyata, ternyata technology ini juga memiliki sisi bahaya. Beberapa oknum memanfaatkannya untuk hal tidak baik.
Sebagai contoh adalah membuat konten porno menggunakan wajah selebritis, tokoh publik, mengeluarkan berita palsu, sampai menipu. Sejauh ini, cukup banyak artis dunia yang menjadi korban.
Misalnya saja Gal Gadot, Katy Perry, Daisy Ridley, dsb. Di Indonesia sendiri, Nagita Slavina juga pernah menjadi korban “kekejaman” teknologi deep fake canggih akibat ulah usil oknum tidak bertanggung jawab.
Bukan hanya dari kalangan artis, banyak politis juga memiliki nasib serupa. Video serta foto mereka di edit dah kemudian diganti dengan wajah figur lain. Tentu kasus seperti itu bisa diseret ke jalur hukum.
Cara Tepat Mengenali Teknologi Deep Fake?
Agar tidak termakan hoax atau berita bohong, rasanya perlu mengetahui langkah bagaimana cara mengenali teknologi deep fake canggih. Seorang peneliti dari USA mengatakan bahwa hasil edaran menunjukkan Kedipan tidak terlihat normal.
Oleh karenanya, perhatikan Kedipan pada bagian tepi wajah karena menjadi lokasi yang di transposisikan. Di lain sisi, detail halus seperti rambut misalnya, akan sangat sulit Dimanipulasi.
Beberapa editan juga menunjukkan bagian gigi serta perhiasan yang dirender dengan jelek. Selain itu, sering terjadi juga adanya pantulan tidak konsisten, pencahayaan aneh, sampai iris buruk.
Memang dibutuhkan kesekian tersendiri dalam memperhatikannya. Namun lama kelamaan Anda pasti bisa membedakan antaran teknologi deep fake canggih dengan video asli.